Words apart : unravelling the language barrier plight of migrant domestic workers in Hong Kong

Abstract

Migrant domestic workers (MDWs) face numerous challenges that negatively affect their daily lives, with language barriers being one of the prominent issues. Guided by social integration theory, this study investigates the consequences of language barriers among Indonesian MDWs in Hong Kong. Thematic analysis of interviews with 35 MDWs reveals that limited proficiency in local languages contributes to workplace difficulties, restricted social networks, discrimination, reduced autonomy and advocacy, and emotional distress. These findings underscore the urgent need for tailored language training and policy reforms to mitigate these challenges in order to enhance MDWs’ social inclusion in Hong Kong society. Pekerja rumah tangga migran (PM) menghadapi berbagai tantangan yang secara negatif memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka, dan kendala bahasa kerap menjadi salah satu isu utama. Menggunakan kerangka teori integrasi sosial, penelitian ini mendalami dampak kendala bahasa pada PM asal Indonesia di Hong Kong. Analisis tematik dari wawancara dengan 35 PM mengungkap bahwa keterbatasan kemampuan berbahasa lokal menyebabkan kesulitan di tempat kerja, jaringan sosial yang terbatas, diskriminasi, berkurangnya otonomi dan advokasi, serta tekanan emosional. Hasil penelitian ini menekankan pentingnya pelatihan bahasa dan kebijakan untuk mengurangi tantangan ini dan meningkatkan inklusi sosial PM di Hong Kong.